Zona Misteri - Pasti
sebagian masyarakat
Indonesia sudah
mengetahui tentang
eksistensi dari hantu
yang berwujud pocong
ini, sebagian kalangan
mempercayai bahwa
pocong itu merupakan
perwujudan dari orang
yang telah meninggal.
Namun, yang menjadi
pertanyaan, mengapa
hantu pocong banyak
bermunculan di wilayah
Indonesia, dan sebagian
negara yang beragama
Muslim?. Berikut kami
rangkum 4 mitos
sejarah tentang hantu
pocong tersebut,
sebagai berikut :
1. Tali Pocong Pocong sebenarnya adalah cara seorang muslim untuk dikebumikan dengan cara dibungkus dengan kain kafan dan diikatkan di bagian ujung badannya dengan tali. Menurut kepercayaan masyarakat, ketika dikebumikan, tali pocong tersebut harus dibuka agar tidak gentayangan. Apabila lupa dilepas talinya, maka masyarakat percaya bahwa arwah yang meninggal tersebut akan gentayangan dengan mengenakan pocong tersebut dan meminta kepada orang yang ditemuinya untuk melepaskan tali pocongnya.
2. Jin Kafir Menurut pada ulama, hantu pocong yang sring menakut-nakuti warga merupakan perbuatan dari jin kafir yang ingin menggoda keimanan manusia. Jin tersebut bisa menyerupai apa saja yang is inginkan bahkan berwujud menjadi pocong. Menurut masyarakat, cara mengetahui jin yang berwujud pocong yaitu kemunculannya berada di atas pohon, menampakkan hanya setengah badan pocong, dan sorot matanya berwarna merah atau biru.
3. Dukun Masyarakt juga percaya bahwa hantu pocong yang bergentayangan, bisa jadi merupakan ulah dari seorang dukun untuk menakut-nakuti orang yang dituju. Bahkan menurut masyarakat, hatu pocong yang berjenis seperti ini bisa membunuh orang yang menjadi korbannya. Selain itu, hantu pocong juga bisa digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kekuatan ilmu hitam dari pelakunya.
4. Melayang Di layar lebar, hantu pocong digambarkan cara bergentayangannya dengan cara melompat; padahal dalam kenyataannya tidak seperti itu. Pocong menghantui warga dengan tidak melompat, tetapi melayang atau terbang. Menurut mitos, cara untuk menghindari dari kejaran pocong yaitu dengan menempelkan badan ke tanah atau tiarap; bahkan bisa dengan lari dengan berkelok-kelok.
EmoticonEmoticon